REJANGLEBONG, ASPIRASITERKINI.COM – Aksi damai maupun demonstrasi yang digelar mahasiswa di depan Gedung DPRD Kabupaten Rejang Lebong Rabu 3 September 2025 menuai banyak cerita.
Meski berlangsung damai dan disambut baik oleh puluhan anggota DPRD Rejang Lebong, serta dikawal dengan ratusan personel polisi Polres Rejang Lebong, aksi demonstrasi yang digelar menjadi sorotan publik.
Bagaimana tidak, sebelum aksi damai tersebut dimulai, ratusan pelajar SMA/SMK di Rejang Lebong sempat diamankan oleh pihak kepolisian lantaran diketahui hendak mengikuti demo.
Informasi terhimpun, ada 138 pelajar yang diamankan, dengan rincian 136 orang merupakan pelajar laki-laki dan 2 orang pelajar perempuan, bahkan lebih dari 10 pelajar diketahui berasal dari Kabupaten Kepahiang.
Namun yang lebih parah, ada di antara pelajar tersebut yang kedapatan membawa batu di dalam tas mereka.
Sehingga terpaksa seluruh pelajar yang diamankan tersebut digiring ke Mapolres Rejang Lebong untuk didata serta diberikan pembinaan.
Kapolres Rejang Lebong Polda Bengkulu AKBP. Florentus Situngkir, S.I.K, menegaskan, langkah yang diambil pihaknya bukan merupakan bentuk penahanan, namun sebagai upaya perlindungan karena para pelajar tersebut masih di bawah umur.
“Pelajar tersebut bukan kita tahan, tapi kita lindungi. Hal itu kita lakukan, agar mereka jangan sampai ikut-ikutan karena dipengaruhi oknum-oknum tak bertanggungjawab. Jadi tidak ada penahanan, hanya diberikan imbauan dan pembinaan saja,” jelas Kapolres.
Menurut Kapolres, langkah itu juga sebagai bentuk mitigasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat aksi berlangsung. Polisi memastikan para pelajar itu sudah dipulangkan usai diberikan arahan.
“Semuanya sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing,” tutur Kapolres.
Sementara itu mengenai insiden diluar dugaan tersebut, Koordinator Aksi M. Pikri Anandi berkoordinasi dengan pihak Polres untuk menjamin kebebasan pelajar tersebut setelah aksi selesai.
Dia mengatakan, dari pihak Sat Intelkam juga menyampaikan bahwasanya pelajar yang diamankan sudah dibebaskan setelah aksi demonstrasi selesai.
Pikir juga menjelaskan, pelajar baru dibebaskan setelah aksi selesai karena ditakutkan ketika dibebaskan diawal mereka akan datang bergabung dengan massa aksi dan membuat hal-hal yang membuat Aksi tidak berjalan dengan baik.
“Kami berharap tidak ada pihak yang membangun stigma negatif di ruang publik mengenai hal tersebut,” singkatnya. (JP)












































