REJANGLEBONG, ASPIRASITERKINI.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong saat ini telah menyiapkan strategi baru untuk mendorong kopi lokal berkualitas hingga menembus pasar internasional.
Salah satu langkah yang perlu dilakukan ialah mengaktifkan kembali Perusahaan Umum Daerah (Perumda) di Rejang Lebong, agar menjadi pusat pengelolaan sekaligus ekspor kopi Rejang Lebong.
Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri, S.E, M.A.P, mengatakan, sampai saat ini Perumda di Rejang Lebong belum berjalan optimal. Kedepannya, badan usaha milik daerah itu akan difungsikan sebagai shelter kopi yang mampu mengoordinasikan produksi dan distribusi kopi lokal agar lebih terorganisasi dan kompetitif.
“Nanti Perumda akan kita dorong menjadi shelter kopi Rejang Lebong. Dengan begitu, kopi kita bisa lebih terorganisir dan punya daya saing untuk masuk ke pasar nasional bahkan dunia,” kata bupati
Sebagai langkah awal kata bupati, Pemkab Rejang Lebong akan terus menghimpun seluruh pelaku usaha kopi di Rejang Lebong sebanyak-banyaknya. Selain itu melalui pertemuan ini, diharapkan bisa menyatukan visi serta menyusun langkah bersama dalam pengembangan industri kopi daerah.
“Alhamdulillah, upaya Pemkab Rejang Lebong mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu,” ungkap bupati
Salah satunya melalui rencana pembangunan pelabuhan ekspor di wilayah provinsi Bengkulu yang akan mempermudah jalur distribusi komoditas unggulan, termasuk kopi.
“Jika ekspor langsung bisa dilakukan, maka Perumda juga akan mendapat jugakan keuntungan langsung. Ini bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru dan berkelanjutan,” tutur bupati
Informasi terhimpun, produksi kopi di Rejang Lebong mencapai sekitar 150 ribu ton per tahun.
Meski demikian, pemerintah daerah akan memperbarui dan memverifikasi data tersebut untuk memastikan akurasi sebagai dasar perumusan kebijakan ke depan.
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melihat sektor kopi sebagai salah satu kekuatan ekonomi baru yang menjanjikan.
Karena itu, pengaktifan kembali Perumda dinilai menjadi langkah konkret dan penting untuk mendorong industrialisasi dan ekspor kopi secara berkelanjutan.
“Kami minta dukungan semua pihak agar upaya ini bisa berjalan dengan baik. Kita berkomitmen mengaktifkan BUMD dan menjadikan kopi sebagai sektor unggulan Rejang Lebong,” tutup Bupati Fikri. (**)












































