REJANGLEBONG, ASPIRASITERKINI.COM – Upaya mencegah terjadinya banjir dadakan di wilayah Kelurahan Dusun Curup Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong, tepatnya di depan Kampus IAIN Curup. Jum’at 21 Maret 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong melalui BPBD, Damkar, dan DLH melakukan gotong-royong bersama warga membersihkan drainase yang kerap tersumbat dan menyebabkan banjir di wilayah itu.
Tak tanggung-tanggung, pada aksi gotong-royong itu dikerahkan 2 alat berat jenis loader dan excavator mini dari BPBD, 1 mobil PBK Dinas Damkar dan 1 truk pengangkut sampah DLH.

“Sebagai bentuk dan upaya kita untuk mencegah terjadinya bencana banjir. Kita melakukan giat gotong-royong bersama dinas terkait, dan juga bersama warga serta perangkat dari 12 Desa dan 2 kelurahan wilayah kecamatan Curup Utara,’” kata Kalak BPBD Rejang Lebong, Drs. Salahuddin, M.Si.
Dia menjelaskan, excavator mini diturunkan untuk membuat drainase dan kolam resapan air di lokasi lahan milik sekolah Rabbi Radhiyya (RR) yang berada di sekitaran wilayah atau drainase yang kerap banjir saat hujan.
“Alat berat harus kita kerahkan untuk menunjang kegiatan gotong-royong kita,” imbuhnya.

Dengan dibersihkannya drainase itu ungkapnya, diharapkan saat hujan turun air akan mengalir ke lokasi resapan yang jaraknya sekitar 100 meter dari badan jalan lintas Curup-Lebong tersebut.
“Dengan upaya yang kita lakukan ini, diharapkan dapat mengantisipasi banjir dadakan yang sering terjadi. Selain membuat lokasi resapan air, sedimen atau lumpur yang memenuhi dranase jalan juga dibersihkan,” tuturnya.
Sementara itu Heri Lenti (45) salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi tersebut menyampaikan, bahwa dirinya sangat mengapresiasi kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh Pemkab Rejang Lebong ini. Karena menurutnya, disaat banjir dadakan datang bisa merendam 4 rumah warga, diantaranya rumah Khadijah, Reza Pahlevie, Eva dan juga Heri Lenti.
“Jika hujan deras cukup lama, air bisa masuk kedalam rumah hingga mencapai sepinggang atau sekitar 60 CM,’’ jelasnya.

Bahkan diakuinya, volume air terbesar berasal dari wilayah IAIN. Sedangkan drainase di kiri kanan jalan sudah penuh dengan lumpuh dan sampah. Akibatnya air meluap dan membanjiri badan jalan serta beberapa rumah di sekitar lokasi genangan.
“Kami sangat mengharapkan, setelah dibuatnya drainase dan lokasi resapan, jalan dan rumah kami tidak lagi direndam banjir,” singkatnya. (**)












































