REJANGLEBONG, ASPIRASITERKINI.COM – Sebagai bentuk komitmenya untuk mengembangkan ekonomi daerah di wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri Thobari, S.E, M.A.P, bersama Wakil Bupati Dr. H. Hendri Praja, SSTP, M.Si belum lama ini kompak melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu. Kunker yang dilakukan itu juga untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antara Pemkab Rejang Lebong dan BI dalam pengembangan ekonomi daerah di wilayah Rejang Lebong.
Tak hanya Bupati dan Wabup, pada pertemuan itu juga diikuti Ketua DPRD Rejang Lebong Juliansyah Yayan, Sekretaris Daerah Yusran Fauzi ST, dan Kepala BPKD Andi Ferdian SE.

Dalam pertemuan itu, bupati menyampaikan berbagai program pembangunan daerah yang akan difokuskan pada sektor pariwisata, perkebunan, dan pertanian, khususnya komoditas kopi yang memiliki potensi besar namun masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Bupati berharap, Bank Indonesia dapat terus mendukung sektor-sektor tersebut melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah berjalan, dengan harapan dapat ditingkatkan di masa mendatang.
“Pengembangan pariwisata dan penguatan sektor UMKM akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Kami berharap Bank Indonesia dapat memberikan dukungan maksimal,” ujar bupati.
Bupati juga mengungkapkan kepada pihak Bank Indonesia, bahwa sektor kopi di daerahnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan, dan saat ini sudah ada minat dari investor untuk berinvestasi dalam pengembangan kopi Rejang Lebong.
“Salah satu sektor yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini adalah pengembangan ekonomi lokal Rejang Lebong, terutama komoditas kopi. Jadi pengembangan kopi agar menembus pasar dunia juga harus kita maksimalkan,” kata bupati.
Sementara itu Wakil Bupati Dr. H. Hendri Praja, S.STP, M.Si menambahkan, selain kopi dan pariwisata, sektor peternakan dan perikanan juga menjadi fokus perhatian pada pertemuan tersebut. Dia menyoroti potensi pengembangan kolam ikan dan distribusi bibit ikan yang dapat berdampak langsung pada pengendalian inflasi di tingkat rumah tangga.
“Dukungan dalam pemasaran hasil produk peternakan dan perikanan akan sangat berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pengendalian inflasi. Dengan fokus pada sektor unggulan seperti kopi, UMKM, dan pariwisata, diharapkan Rejang Lebong dapat menjadi daerah yang semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi Provinsi Bengkulu,” ungkap Hendri Praja
Selain itu dia juga menerangkan, saat ini Pemkab Rejang Lebong tengah merancang Peraturan Daerah (Perda) yang akan menetapkan Rejang Lebong sebagai kabupaten tujuan wisata.
Disisi lain, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, bersama Deputi Kepala Perwakilan Dhita Aditya Nugraha, Manajer Seksi Kehumasan Fajar Setiawan, serta para manajer unit lainnya, menyampaikan proyeksi inflasi di Provinsi Bengkulu yang diperkirakan akan tetap terkendali hingga akhir tahun.
Inflasi pada April 2025 tercatat sebesar 3,2 persen (yoy), mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas penyumbang inflasi seperti cabai merah, bawang putih, dan beras terus menjadi perhatian utama, namun tren penurunan menunjukkan efektivitas kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah daerah.
“Koordinasi yang kuat antara BI, TPID, dan pemerintah daerah sangat penting dalam mengendalikan inflasi. Kami akan terus memperkuat sinergi, khususnya dalam pengendalian harga pangan,” ujar Wahyu Yuwana Hidayat.

Selain itu, Bank Indonesia juga turut mendukung pengembangan UMKM dan pariwisata di Rejang Lebong. Melalui dana CSR, BI telah memberikan pembinaan kepada Lestari Coffee, kelompok petani kopi di Desa IV Suka Menanti, Sari Aren, serta Pokdarwis Bukit Kaba yang berfokus pada pengembangan pariwisata berbasis alam. Pada digitalisasi dan Penguatan Ekonomi Lokal, Pemkab Rejang Lebong juga meminta dukungan BI dalam percepatan digitalisasi sistem keuangan daerah serta penguatan rumah produksi lokal.
“Bank Indonesia menyambut baik permintaan tersebut dan berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, termasuk dengan Pemkab Rejang Lebong,” ujar Wahyu kembali.
Wahyu Yuwana Hidayat juga menegaskan, bahwa BI akan meningkatkan belanja kegiatan di Rejang Lebong, khususnya untuk program pemberdayaan UMKM dan pengembangan potensi lokal seperti gula aren.
“Sinergi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong akan terus diperkuat untuk menggali potensi daerah dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (**)












































