REJANGLEBONG, ASPIRASITERKINI.COM – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah peminat atau calon siswa baru yang masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Rejang Lebong tahun ini membludak.
Ketua MKKS SMK Rejang Lebong Dr. Asep Suparman, SPi, M.Pd sekaligus Kepala SMKN 1 Rejang Lebong menyampaikan, meningkatnya jumlah peminat untuk SMK di Rejang Lebong ini tentu ada sebabnya.
Dia menjelaskan, inovasi yang dilakukan oleh jajaran SMK di Rejang Lebong bahkan di seluruh Indonesia sangatlah gencar.
Mulai dari inovasi terhadap kegiatan pembelajaran, pengembangan kerjasama dengan berbagai pihak di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional, serta peningkatan kapasitas SDM yang terus dilakukan.

“Dibanding dengan tahun sebelumnya, tahun ini peminat yang masuk SMK meningkat. Menurut saya hal itu sangatlah wajar, selain karena saat ini ditetapkan sekolah gratis, inovasi yang dilakukan oleh pihak SMK sangat optimal,” ujarnya.
Termasuk peningkatan jumlah peminat yang terjadi di SMKN 1 Rejang Lebong kata Asep.
Dari kuota 500 siswa pada 15 Rombel yang disediakan pihaknya, hingga hari terakhir Selasa 8 Juli 2025 kemarin jumlah calon siswa baru yang mendaftar sangat membludak, yakni sudah hampir mencapai 600 calon siswa baru yang mendaftar pada 9 jurusan di SMKN 1 Rejang Lebong.
“Tahun ini harus ada siswa yang tersisih dari proses seleksi yang kita lakukan. Hal itu karena jumlah Rombel yang kita sediakan terbatas. Beda dengan tahun sebelumnya, semua siswa kita terima semua karena kuota yang disediakan tidak terpenuhi,” terang Asep.
Meski begitu lanjut Asep, sebagai Ketua MKKS dirinya memastikan tidak akan ada anak yang tidak sekolah lantaran tidak bisa masuk kesekolah karena tidak lulus seleksi.
Karena selain SMKN 1 Rejang Lebong, masih banyak SMK lain di Rejang Lebong yang bisa menerima siswa baru sesuai dengan jurusan yang diinginkannya.
“Jika tidak lulus di SMKN 1 Rejang Lebong, maka calon siswa bisa mendaftar ke SMK lain. Kita bersama anggota MKKS SMK sudah melakukan rapat bersama, untuk memastikan tidak ada anak yang tidak sekolah lantaran tidak lulus seleksi di satu SMK,” tutupnya. (JP)












































