BENGKULU, ASPIRASITERKINI.COM – Hingga saat ini, pemeriksaan terkait tragedi kapal Karam di Bengkulu yang menewaskan 8 orang korban masih terus berlanjut. Informasi terhimpun, sudah ada sebanyak 21 saksi yang diperiksa atas peristiwa tersebut.
Hanya saja saja meski begitu, sampai saat ini pihak kepolisian belum bisa menetapkan apakah ada tersangka atau tidak pada tragedi kapal karam itu.
“Sampai hari ini sudah 21 saksi yang kami periksa. Nakhoda dan ABK masih berstatus sebagai terperiksa,” Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno.
Lebih lanjut Kapolresta menerangkan, penyelidikan yang dilakukan sampai saat ini meliputi aspek teknis pelayaran, kelayakan kapal, perizinan, serta dugaan kelebihan muatan. Selain itu, polisi juga menyoroti penggunaan alat keselamatan seperti pelampung yang tidak digunakan sebagian penumpang saat insiden terjadi.
“Kita selidiki dulu lebih lanjut, nanti hasilnya akan diinformasikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, dalam konferensi pers menyampaikan, jumlah penumpang kapal wisata 3 Putra yang tenggelam di perairan Bengkulu bertambah menjadi 107 orang, termasuk nakhoda dan Anak Buah Kapal (ABK). Sebelumnya, jumlah penumpang tercatat sebanyak 104 orang. Sementara untuk jumlah korban meninggal dunia juga bertambah satu orang menjadi delapan orang. Korban terbaru yang meninggal adalah Silvia (25), warga Kabupaten Rejang Lebong, yang sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin malam, 12 Mei 2025.
“Jadi total korban yang meninggal pada tragedi kapal karam itu, sampai saat ini totalnya sebanyak 8 orang. Namun kita masih terus pantau perkembangannya,” singkat Herwan.
Untuk diketahui, dalam konferensi pers kemarin turut dihadiri Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Dandim 0407/KB Kolonel Widi Rahman, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Murlin Hanizar, Kepala Kantor SAR Bengkulu Muslikun Sodik, serta instansi terkait lainnya.
Sekedar mengulas, tragedi kapal Karam di Pulau Tikus Kota Bengkulu Minggu 11 Mei 2025 sore kembali memakan korban jiwa. 7 dari 98 penumpang termasuk ABK dilaporkan meninggal dunia pada kejadian tersebut.
Informasi terhimpun, sebelum oleng dan mengalami karam, kapal yang mengangkut 98 penumpang itu diketahui hendak berlayar dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero. Namun karena ombak sangat deras disertai cuaca yang ekstrem, kapan oleng tak bisa dikendalikan hingga mengalami karam.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu, Will Hopi menyampaikan, pasca kejadian tim rescue telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan upaya evakuasi menggunakan perahu karet. Dari laporan tim di lapangan, 7 penumpang meninggal dunia, 16 korban dilarikan ke RS Bhayangkara, dan 15 orang lainnya ke RSHD.
Selain itu dijelaskannya, kapal wisata tersebut diketahui berangkat dari Pantai Malabero sekitar pukul 09.00 WIB menuju Pulau Tikus dalam kondisi penuh penumpang. Saat perjalanan kembali ke daratan, kapal mengalami insiden mesin mati di tengah laut.
Lima korban meninggal dunia di RS Bhayangkara Bengkulu, yakni:
1. Riska Nurjanah, 28 tahun, warga Lubuk Linggau
2. Ratna Kurniati, 28 tahun, warga Jalan Lingkar Barat Pepabri, Bengkulu
3. Tesya, 20 tahun, warga Jalan Dua Jalur, Kelurahan Durian Depun, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang
4. Nesya, 27 tahun, warga Suban Air Panas, Kabupaten Rejang Lebong
5. Arva Richi Dekry, 29 tahun, warga Akai Parak Kopi, Padang Utara
Dua orang korban lainnya meninggal di RSUD Harapan dan Doa (RSHD) Bengkulu dan 1 korban susulan :
6. Yunita
7. Suantra.
8. Silvia, warga Rejang Lebong (Meninggal setelah sempat mendapat perawatan medis).
Pemprov Siapkan Ambulans, Wagub Mian Tinjau Korban
Pasca musibah tenggelamnya kapal dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero pada Minggu (11/5) sore, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, langsung meninjau ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.
Dijelaskan Mian, peninjauan ini sesuai arahan dari Gubernur Helmi Hasan, untuk memastikan jenazah korban tenggelamnya kapal wisata Pulau Tikus diangkut menggunakan ambulans yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu kami menyampaikan duka yang mendalam atas musibah ini. Sesuai arahan Gubernur Helmi Hasan, jenazah para korban tenggelam ini diangkut oleh ambulans kita ke rumah duka. Kita biayai dan ambulans kita pastikan cukup untuk mengangkut tujuh jenazah tersebut,” ungkap Mian
Musibah tenggelamnya kapal wisata ini diduga akibat cuaca buruk yang terjadi pada Minggu sore, yang menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan saat akan menuju ke bibir Pantai Malabero.
Untuk itu, Mian mengimbau kepada seluruh wisatawan yang saat ini sedang menikmati libur panjang, agar selalu waspada dan tidak melakukan aktivitas di pantai atau pun dekat pepohonan selama cuaca buruk.
“Ini cuaca buruk ini, gak bisa diprediksi. Semua dari awal sudah kita ingatkan manakala cuaca tidak baik hindari pantai,” tambahnya
Terakhir, Mian juga meminta para tenaga medis untuk memaksimalkan pelayanan terhadap korban yang sedang mengalami perawatan intensif.
“Musibah ini sudah terjadi, sekarang bagaimana petugas medis memaksimalkan pelayanan terhadap mereka yang masih dalam perawatan intensif,” tutupnya. (JP)












































