REJANGLEBONG, ASPIRASITERKINI.COM – Kasus pembunuhan tragis yang menewaskan Resmareta (23) gadis muda asal Kelurahan Dwi Tunggal Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong masih menjadi misteri.
Seperti yang diketahui, saat ini kepergian gadis muda yang merupakan alumni Universitas Bengkulu (UNIB) tersebut sudah hampir memasuki dua bulan, dimana jasad almarhumah ditemukan dalam keadaan tragis pada tanggal 10 Juni 2025 lalu.
Informasi terhimpun, hingga saat ini pihak kepolisan masih kesulitan mengungkap kasus tersebut lantaran kurangnya alat bukti yang dimiliki.
Kapolres Rejang Lebong Polda Bengkulu AKBP. Florentus Situngkir, S.I.K melalui Kasat Reskrim Iptu Reno Wijaya, S.E., M.H. didampingi Kanit Pidum Ipda Andhar Wicaksono, S.Tr.K, menerangkan, sampai saat ini pihaknya masih terus penyelidikan untuk mengungkap siapa dalang dibalik kasus pembunuhan tragis ini.
Hanya saja memang, sejauh ini belum ada titik terang terkait identitas pelaku maupun apa motif dari pembunuhan tersebut.
“Penyidikan terhadap kasus ini masih terus berlanjut. Namun memang, sampai saat ini kita belum bisa mengetahui siapa pelaku dan apa motif pembunuhan ini. Kita sudah mengecek semua riwayat chat maupun email di HP korban secara mendetail,” ujar Kanit.
Dia juga menerangkan, saat ini pihak kepolisian masih terus berupaya untuk melakukan digital forensik terhadap perangkat milik korban.
Mulai dari ponsel hingga akun media sosial korban guna mencari petunjuk baru yang bisa mengarah pada pelaku, serta mencari petunjuk-petunjuk lainnya yang mengarah ke dugaan motif-motif yang ada.
“Kasus ini bisa kita pastikan bukan Curas, hanya saja memang motif pastinya belum dapat kita sampaikan karena masih diselidiki,” sampai Kanit.
Lebih lanjut diterangkan Kanit, pihaknya juga sudah menyelidiki seluruh rekaman CCTV yang sudah diamankan dari sekitar TKP.
Hanya saja CCTV yang ada kurang jelas, dan tidak mengarah langsung ke lokasi kejadian.
Bahkan lanjut Kanit, sidik jadi pelaku juga sulit ditemukan, hal itu lantaran saat mayat korban ditemukan, sudah banyak orang yang menyentuh jasad korban.
“Rekaman CCTV yang kita dapat kondisinya blur dan tidak ada yang mengarah langsung ke rumah korban. Sedangkan untuk sidik jari yang tersisa hanya ada dibagian serat kayu. Hal itu pun tidak bisa kita identifikasi lantaran berada di bagian serat kayu,” jelas Kanit.
Meski begitu Kanit menegaskan, pihak kepolisian tidak akan menyerah dan akan terus berupaya menuntaskan kasus ini demi keadilan bagi korban dan keluarganya.
“Kami akan terus bekerja secara maksimal. Mohon doa dan dukungan masyarakat agar kasus ini segera terungkap,” tandasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya terdapat beberapa nama yang sempat dicurigai sebagai pelaku.
Namun karena memiliki alibi yang kuat saat kejadian berlangsung, nama-nama tersebut tereliminasi dari daftar calon pelaku.
Beberapa nama yang sempat dicurigai ini bahkan memiliki bukti pendukung yang menguatkannya bukan sebagai pelaku.
Sekedar mengulas, Resmareta (23) gadis muda asal Rejang Lebong ini ditemukan tewas mengenaskan di sebuah rumah yang ada di Kelurahan Dwi Tunggal Kecamatan Curup Rejang Lebong, Selasa 10 Juni 2025 sekira pukul 13.30.
Jasadnya terbujur kaku dalam kondisi tragis dengan 4 luka tusukan di bagian leher, serta 1 luka tusukan di bagian perut.
Informasi terhimpun, pada hari Selasa 10 Juni 2025 sekira 12.27 wib, salah satu teman korban yang bernama Alwin curiga terjadi sesuatu terhadap korban.
Dimana sebelum kejadian, korban baru saja mengobrol secara online melalui aplikasi discord bersama dirinya.
Saat sedang live discord, Alwin mendengar korban berkata “ngapoin kau kesiko” kepada seseorang yang diduga pelaku. Karena setelah korban berkata seperti itu tiba-tiba suara korban hilang dan tak terdengar lagi. Saat itulah Alwin yang khawatir langsung menelpon teman korban yang bernama Aisyah Maharani (23) warga Talang Benih Kecamatan Curup agar mengecek kondisi korban kerumahnya.
Kekhawatiran Alwin pun ternyata benar, saat Aisyah bersama temannya Nabila Chairunisa (23) warga Karang Anyar Kecamatan Curup Timur tiba di rumah korban, mereka melihat pintu rumah korban setengah terbuka, serta melihat bercak darah dikeset teras.
Selain itu korban pun terlihat sudah berada disudut dengan tangan dan kaki mengeluarkan darah dan berlumuran di dinding ruang tamu.
Melihat kejadian tersebut, Aisyah dan Nabila langsung memanggil warga sekitar rumah korban untuk meminta pertolongan.
Dimana dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, diduga kuat korban kenal dengan pelaku.
Hal itu lantaran karena pelaku bisa dengan mudah masuk kerumah korban hingga nekat melakukan pembunuhan dengan cara menusuk korban menggunakan senjata tajam (Sajam).
Selain itu berdasarkan pengecekan di TKP, terdapat sejumlah luka tusuk pada tubuh korban, 4 luka tusukan di bagian leher, dan 1 luka tusukan di bagian perut korban,” sampai Kasi Humas.
Bahkan tak hanya itu, dari informasi saksi dan tetangga sekitar rumah korban, pada saat kejadian korban sedang sendirian.
Sedangkan Ayah, ibu dan kakak kandung korban sedang berada di kebun miliknya yang ada di Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang.
Sementara di lokasi kejadian juga tidak ditemukan laptop yang digunakan korban pada saat Voice call Discord bersama dengan Alwin. (JP)












































