REJANGLEBONG, ASPIRASITERKINI.COM – Kedapatan sedang asyik ngudut dan main gaple di salah satu warung maupun di wilayah sekitaran Danau Talang Kering Desa Pahlawan Kecamatan Curup Utara saat jam sekolah, puluhan pelajar yang mengenakan seragam SMP-SMA dijaring oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rejang Lebong.
Puluhan pelajar tersebut diamankan saat Satpol PP Rejang Lebong menggelar razia penertiban terhadap para pelajar yang kedapatan bolos pada jam sekolah, Selasa 7 Oktober 2025.
Dimana razia ini merupakan tindaklanjut dari laporan masyarakat yang resah dengan maraknya siswa berkeliaran di luar sekolah serta melakukan aktivitas negatif pada saat jam belajar.
Kasatpol PP Rejang Lebong Anton Sefrizal melalui Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Marizal Zukirman Akib Madjid menerangkan, razia ini digelar di lima titik lokasi yang kerap menjadi tempat tongkrongan sejumlah pelajar di Rejang Lebong.
“Ada sebanyak 21 pelajar yang kita amankan di warung yang ada di wilayah Curup Utara. Para pelajar ini kita jaring saat sedang merokok dan main gaple. Semuanya kita bawa ke Kantor Satpol PP guna melakukan pendataan dan pembinaan lebih lanjut,” ujar Zulkarnain.
Dia menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Satpol PP dalam menjaga ketertiban umum sekaligus mendukung dunia pendidikan agar pelajar di Rejang Lebong lebih disiplin dan tidak terjerumus ke perilaku menyimpang.
“Kedepannya kita berencana akan terus melakukan razia seperti ini secara berkelanjutan. Kita juga mengimbau para orang tua dan pihak sekolah, untuk turut memperketat pengawasan agar para siswa lebih fokus mengikuti kegiatan belajar mengajar,” terangnya.
Sementara itu disampaikan Pedito Alam salah seorang Kepala Sekolah yang siswanya ikut terjaring saat menjemput siswanya di Kantor Satpol PP, dirinya memberikan apresiasi kepada aparat yang telah bertindak tegas terhadap siswa yang melanggar disiplin.
“Kami ucapkan terima kasih kepada jajaran Satpol PP yang telah mengamankan para siswa yang bolos ini. Kami akan memberikan pembinaan di sekolah agar mereka lebih bertanggung jawab sebagai pelajar, serta memberikan peringatan kepada mereka agar tidak mengulangi perbuatannya,” singkat Pedito. (JP)